Jiwa

Selasa, 12 Julai 2011







segalanya mungkin,
kini tidak,
adakalnya ya,
kesudahannya kerosakan..

hati...
di sudut yg kecil,
di penjuru jiwa,
besarkah?
cekalkah?

sengsara bakal tiba,
kejituan perlu ada,
kecekalan pada perjalanan,
ingin teruskannya pada tiada putusnya...

peluang itu ada,
carilah ia disegenap ruang,
cekalkan jiwa dalam menyuluh,
bermunajatlah pada al-Khaliq..

cahaya itu terang,
disebaliknya ada mendung,
suram bila ianya menjelma,
buat pada hamba al-Khaliq,
teguhkanlah,
pasakkanlah,
agar ianya kental...

buat kekasih,
aku merayu,
aku berzikir munajat keatasm-Mu,
keluarnya mutiara menitis dari kelopak mata,
ingin mencari keredhaan al-Khaliq...

bila jiwa sedaqng sakit,
kepada-Mu kekasih aku memuja,
tasbih dijari,
mulut memuja mnyebut x henti2,
kuatkanlah hati,
cekalkanlah hati...

bila taufan melanda,
diri bergoynang,
pegangan hampir terlepas,
hampir hanyut dibawa ombak deras,
mujur nakhoda,
kuat berpaut,
layar dinaik,
lagu zikrullah dimainkan,
sang nakhoda kuatkan iman  di dada...

Ya al-Khaliq,
hamba yang kerdil,
hati yang kecil,
pegangan longgar,
diri memohon kuatkan hati,
atas segasla yang menimpa diri...

kaulah kekasih,
di saat hati susah,
suka dan kedukaan diri...

Suluhan Cahaya




terangnya...
tapi ia kelip-kelip,
kelam bersuluh,
gelap gelita..

merangkak mencari,
susur jalannya,
jumpa sekecil zarah,
tak pula dilaluinya...

hilang di hujung,
jumpanya di pangkal,
cuba disusur,
sukar sekali..

dalam kemalapan,
teraba-raba,
silih berganti,
kanan dan kiri,
tangan dan kaki,
melangkah dan mencari...

dalam sehari,
lima kali,
tidak sukar dikerjakan,
dalam mencari cahaya suluhan..

jgn ditinggal,
jgn dilalai walau sekali,
kelak jalanmu gelap gelita,
dalam menyusur onak berduri,
lakukanlah kerjakanlah....

Ku Sedang Mencari

Isnin, 11 Julai 2011


aku minta pada Allah setangkai bunga segar......
diberi kaktus berduri...aku minta kupu-kupu, diberi ulat bulu....
aku sedih dan kecewa....
namun kemudian, kaktus itu berbunga, indah sekali...
dan ulat itu pon menjadi kupu-kupu yg cantik.....
itulah jalan Allah, indah pada masanya....
Allah tidak memberi apa yg kita harapkan, tettapi ia memberi apa yg kita perklukan......
kadang-kadang kita sedih,kecewa, terluka.....
tetapi jauh di atas segalanya, Dia sedang mengatur segalanya yang terbaik dalam kehidupan kita....
jgn dibiar memori kelmarin setia mengetuk pintu hati....
kdgkala kita x nampak hikmah di sebalik yg berlaku....
anggaplah kenagngan lalu menjdi iktibar untuk kehidupan di masa hadapan....
buka niat di hati mahu menzalimi diri....
namun kenagan lalu amat pahit untuk dikenang kembali....
dosa bertandang di saat hati lalai memanjang....
syaitan berteriak gembira bila dua anak adam jatuh di tangannya....
maka makin membesar lah dia kerana tanpa sedar kita yg membelanya....
maaf andai kita mengguris luka di hati....
maaf atas keterlanjuran diri menagih kasih insani....
sesunggunhya hanya CINTA Illahi CINTA hakiki, CINTA abadi....
usah ditanya mengapa diri berubah sekelip mata...
usah difikir mengapa kalam ini menjengah muka...
hanya satu ku pinta...
cari kejarlah Cinta Illahi...
pasti kau akan temui cinta sejati....

Ku Menanti

Jumaat, 1 Julai 2011


aku menantimu,
semenjak dahulu lagi,
terimalah aku,
seperti dahulu,
haruskah aku mengucapkannya lagi?
datanglah padaku,
aku yakin kau pasti kandatang padaku lagi,
saat itu kau akan sedar,
betapa aku setia padamu,
aku sangat merinduimu,
ku mengimpikan hari2 bersamamu,
aku berjanji untuk hidup dgnmu,
ku berjanji untuk mencintaimu sepenuh jiwa ragaku,
jgnlah kau ragui cintaku,
saat ini aku mendah tangan ke langit memohon pada Illahi,
terimalah aku,
aku setia menantimu....

Rasa Ini








Aku mencurah sayang padanya,
aku memuja dirinya,
aku menulis akan dirinya,
aku mengandaikannya seolah kuntuman mawar..

Namun tak pernah dirasainya,
juga x diendahkannya,
juga seperti aku x wujud,
seperti bayangan sahaja..

Aku mengambil berat tentang dirinya,
dirinya seolah nyawaku,
tiada galang gantinya,
sayangku padanya melebihi dir ini..

Aku membilang saat untuk bertemunya,
detik demi detik,
aku menunggu waktu itu,
Dia menghitung detik menjauhiku..

Aku berseri-seri melihatnya,
memberikan senyuman bak mentari pagi,
dia bermuram duka memandangku,
bak mendung di balik awan memutih..

Lantas segala yang kulakukan sia-sia,
berharap sangat,
namun ianya memusnahkan jiwa raga,
biarku berlalu mengikut angin,
Kerna mungkin bayu itu akan mendamaikan jiwa..

kdangkala diri seperti berpasrah,
pasrah dengan segalanya,
biarkan bayu di pantai,
bertiup ke arahku,
sedamai angin malam..

curahan rasa ini,
ku tuju padanya,
hati bukan bersedih,
ia x bernyanyi,
tiada lagi melodi untuk ku dendangkan,
untuk memujuk hati ini..

tika ku dongak ke langit malam,
ku kira bintang di langit,
aku berkata,
Angin...
jika kau berhembus lembut melaluinya,
ktakan padanya...
aku cinta dia selamanya,

tika aku duduk di tepian pantai..
Air..
jika kau mengalir di sisinya,
beritahulah aku memohon maaf atas segalanya...

tika aku terlihat kawanan burung berterbangan,
Burung...
jika kau terbang melintasinya,
sampaikan kataku ini padanya..
" kita dipertemukan kerana takdir Allah..
kita dipisahkan kerana batas waktu seharian...
Namun kasih kita subur berpanjangan...
malah dirimu x pernah aku lupakan...
meski kita jarang bersama...
Namun doa yang aku panjatkan sentiasa terungkai dalam satu jambangan..
malah harumnya tersebar istimewa buat seorang Insan..
SEMOGA DIRIMU MEKAR DALAM BIMBINGAN CINTA ALLAH...

suram di satu ruang...






bersendirian aku di satu ruang,
memberi aku satu peluang,
mencoretkan sebuah lukisan yang berkarang,
menyerikan warna yang riang,
bertaburan pasir yang bersinaran,
berkilauan berpancaran...

jauh di sudut hatiku,
yang kini situsuk pedang,
yang tajam berkilat,
berubah hati menjadi terang,
saat hati tertusuk,
segalanya gelap gelita...

di mana segalanya?
hanya tahu yang melukakan,
di sebalik hati kewarasan,
di mana kewarasan iman?

biar lumpuh di permulaan,
asalkan berlari di akhiran,
biar di belatikan kehinaan,
asalkan berdarahkan pujian,
biar diasidkan tohmahan,
aslakan berkudiskan kenyataan..

mencarinya aku di sebuah ruangan,
sebuah ruang yg sempit,
aku mencarinya,
setelah diri lumpuh,
tertusuk pedang pada diri ini,
di mana permulaan?
kini pada akhiran...

bila racun,
membubuh pada jasad,
segalanya terkubur,
segalanya x boleh,
x menjadi,
suramnya hati purnama gerhana,
laut terbelah x surut,
segalanya lenmah,
aku jatuh tergolek,
di sebuah ruangan yang suram....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...